Pulau Baai, Bengkulu, 01 Desember 2017
TPK (Terminal Peti
Kemas) atau yang sering dikenal dengan sebutan Container di Pelabuhan Pulau
Baai Bengkulu pertama kali dibuka pada tahun 2012.
Pada awalnya, pelabuhan
hanya memiliki alat bongkar muat yaitu satu Reach Stacker dan empat unit
Trailer (head truck) yang disewa. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan
container/peti kemas di Bengkulu semakin meningkat dan telah banyak masyarakat Bengkulu
yang menggunakan jasa pengiriman barang melalui container. Selain aman untuk
digunakan, biaya pengirima melalui container ini juga lebih hemat.
Karena meningkatnya
penggunaan jasa container ini, maka pelabuhan Pulau Baai juga meningkatkan dan
memperbaiki pelayanan jasa nya di bidang bongkar muat container, dengan tujuan
untuk mempercepat dan memperlancar kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
“Saat ini, pelabuhan
begitu antusias dan fokus dalam mengembangkan dan meningkatkan pelayanan jasa
di bagian bongkar muat ini” ujar Ade Aprilyanto salah seorang karyawan di
Pelabuhan Pulau Baai.
Terbukti dari tahun
2012 hingga sekarang, alat muat TPK (Terminal Peti Kemas) telah bertambah,
yaitu:
1.
1 unit GLC
(Gantry Lufing Crane)
2.
2 unit RS (Reach
Stacker)
3.
4 unit Head
Truck
4.
1 unit Fork Lift
FD 100
5.
4 unit Fork Lift
FD 30
Dari jumlah alat
bongkar muat Peti Kemas diatas, membuktikan bahwa pelabuhan Pulai Baai tidak
main-main untuk mengembangkan dan meningkatkan pelayanan jasa di bidang bongkar
muat container. Hal tersebut berdampak juga bagi masyarakat Bengkulu, karena
biaya pengiriman melalui kontainer ini tergolong murah.
“Hal tersebut sangat
baik, karena bisa meningkatkan taraf kehidupan dan perekonomian di Kota
Bengkulu dan sekitarnya” komentar Ade mengenai perkembangan TPK di Pelabuhan
Pulau Baai.
“Jika melihat digram
perkembangan dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, saya yakin untuk
kedepannya Pelabuhan Pulau Baai akan semakin baik. Ditambah lagi dengan para
pekerja dan karyawan pelabuhan yang semakin profesional” ujarnya melanjutkan
pendapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar